Pelindo III Operasikan Curah Kering Dengan Conveyor Dan Cylo Di Teluk Lamong

By Admin


nusakini.com - Pelindo III tengah mempersiapkan fasilitas dan peralatan canggih di Terminal Teluk Lamong. Setelah peresmian dan pengoperasian bisnis peti kemas pada tahun 2015 lalu, kini bisnis curah kering telah siap dioperasikan dengan menggunakan conveyor dan cylo. Terminal Teluk Lamong merupakan terminal pertama di Indonesia dengan pengoperasian curah kering menggunakan peralatan canggih tersebut.

Proses pelaksanaan operasi curah kering perdana menggunakan conveyor dan cylo di Terminal Teluk Lamong dihadiri oleh Eko Harijadi, Direktur Keuangan, SDM dan Umum PT Terminal Teluk Lamong, Doddy Triwahyudi Kepala Bidang Lalu Lintas Laut Kantor Otoritas Pelabuhan Kelas Utama Tanjung Perak serta perwakilan dari PT Nusa Prima Logistik.

Kapal pertama bermuatan kedelai sebagai kapal curah perdana yang dibongkar menggunakan conveyor dan cylo di Terminal Teluk Lamong adalah M.V Giorgis. Kapal berbendara Panama tersebut memiliki panjang 229 meter berkapasitas 41.670 ton. Kesiapan Terminal Teluk Lamong menggunakan Grab Ship Unloader, conveyor dan cylo dibuktikan melalui pelayanan perdana tersebut yang berjalan lancar.

Terminal Teluk Lamong memiliki empat tahap pembangunan dan pada tahun 2017 sedang berada pada tahap ke – 2. Dermaga curah kering yang kini mulai dioperasikan memiliki panjang 250 meter dan lebar 80 meter. Luasan tersebut akan diperpanjang menjadi 500 meter pada pembangunan tahap berikutnya. Kedalaman dermaga curah kering Terminal Teluk Lamong mencapai -14 meter LWS sehingga dapat menampung kapal berjenis Panamax berkapasitas 50.000 – 80.000 Dead Weight Ton (DWT).

Bisnis curah kering PT Terminal Teluk Lamong menerapkan prinsip green port karena hanya melayani muatan bersifat ramah lingkungan yaitu komoditi pangan. Bekerja sama dengan PT Nusa Prima Logistik yang merupakan gabungan dari tiga perusahaan pangan pemegang 70 persen pasar pakan ternak dan manusia di Indonesia (FKS, Charoen Pokphand dan Japfa Comfeed).

Sebagai terminal serba canggih, ketepatan dan kecepatan pelayanan merupakan komitmen utama Terminal Teluk Lamong kepada pengguna jasa. Pada proses operasional curah kering, Pelindo III melengkapi Terminal Teluk Lamong dengan dua unit Grab Ship Unloader (GSU) berkapasitas 2000 ton/jam. Selain GSU, dua line conveyor dengan panjang 950 meter berkapasitas 2000 ton/jam/line.

Setelah melalui conveyor, muatan yang dibongkar akan langsung menuju cylo atau gudang penyimpanan. Kapasitas gudang penyimpanan di lahan curah kering Terminal Teluk Lamong yaitu 120.000 ton, sedangkan cylo berkapasitas 90.000 ton sehingga kapasitas gudang penumpukan adalah 210.000 ton. Komoditi pangan yang dapat disimpan di cylo berupa butiran seperti kedelai, jagung, beras, dll. Gudang penumpukan digunakan untuk menyimpan komoditi berupa serbuk seperti soya bean meal (SBM), raw sugar, dll.

Kesuksesan Pelindo III melalui anak usaha Terminal Teluk Lamong semakin terbukti nyata dengan berbagai bisnis baru yang dibuka sebagai komitmen pelayanan bagi pengguna jasa.

Tentang Terminal Teluk Lamong :

PT Terminal Teluk Lamong adalah anak perusahaan milik PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) yang dibangun sebagai pengembangan dari Pelabuhan Tanjung Perak. Dilengkapi dengan peralatan semi-otomatis berbasis ramah lingkungan, PT Terminal Teluk Lamong dijadikan sebagai solusi terbaik untuk memcah kepadatan dan mempercepat proses penyebaran arus barang khususnya dari dan ke wilayah Kawasan Timur Indonesia.

PT Terminal Teluk Lamong melayani jasa bongkar muat peti kemas dan curah kering. Dengan tersedianga peralatan modern, Terminal Teluk lamong mampu menggerakkan serta mendorong perekonomian di Indonesia.(p/mk)